Welcome

Selamat datang di blognya sahil, selamat membaca

Senin, 12 Januari 2009

Sekilas Tentang Sir Alex Ferguson

Nama Manchester United sudah tak asing lagi disebut sebagai salah satu tim terkuat di dunia. Ya, selain faktor pemain yang cukup baik, hal ini juga dipengaruhi oleh kejeniusan seorang manajer yang mampu memadukan pemain-pemain bintang menjadi suatu mesin tempur yang selalu siap untuk menang dan juara. Sir Alex Ferguson merupakan jenius itu.


Namun, untuk soal jenius dan kecerdasan melatih pada zaman ini sudah sangat banyak yang mampu melakukannya dengan sangat baik. Siapa yang tak kenal dengan Fabio Capello yang mampu meraih gelar di setiap klub yang dia latih, Jose Mourinho juga membawa Chelsea juara Liga Premier 2 kali, Luis Felipe Scolari yang mampu membawa Brazil juara dunia dan Portugal sampai ke semi final, dan masih banyak lagi pelatih-pelatih jenius lainnya yang pernah mengecap sukses selama karir kepelatihannya. Tapi untuk Sir Alex Ferguson punya "kejeniusan" yang beda sama pelatih lain. Apa kejeniusan itu? Nah, kemampuan Sir Alex Ferguson yang sangat luar biasa adalah kemampuan untuk menciptakan konsistensi dalam suatu klub yang dibangunnya. Fergie dapat membangun tim-tim hebat sesuai dengan generasinya sendiri. Tercatat generasi Bryan Robson cs, Eric Cantona cs, generasi Treble 98, sampai sekarang generasi yang mampu meraih Double Winner 2008. Dengan kemampuannya untuk menciptakan tim-tim yang konsisten inilah, Sir Alex mampu bertahan di Manchester United selama 22 tahun! Sangat jarang manajer yang mampu bertahan selama itu di dalam suatu klub yang sama.


Dari tangan Sir Alex Ferguson pula muncul tunas-tunas bintang sepak bola dunia era 90an dan era sekarang. Dulu kita gak kenal sama Cristiano Ronaldo, tapi sekarang pendukung MU begitu memujanya. David Beckham, Ryan Giggs, Gary Neville, dan Paul Scholes juga bintang2 yang dihasilkan dari akademi MU pada zaman Fergie melatih. Giggs, Neville, dan Scholes bahkan masih membela tim berseragam merah ini sampai sekarang. Dan Beckham walaupun tidak bermain bagi MU, namun tetap menjadi pujaan sebagian fansnya dan menjadi super sub di Inggris.


Kalo dilihat dari jumlah tropinya, yaitu 10 gelar Premier League, 5 Piala FA, 2 Piala Liga, 7 Community Shield, 2 Liga Champions, 1 Piala Super Eropa, 1 Piala Winners, dan 2 Piala Interkonental, orang-orang mungkin akan berpikir bahwa mantan pelatih Aberdeen ini memang sudah mendulang sukses sejak awal masa kepelatihannya. Namun ternyata jalan yang ditempuh pria asal Skotlandia ini gak semudah itu. Setelah pindah dari Aberdeen ke MU, di awal masa kepelatihannya, Fergie sempat mengalami masa-masa sulit dan hampir dipecat. Pada awal-awal masa kepalatihannya dia melakukan suatu start yang buruk. Di musim pertamanya, dia hanya mampu membawa MU ke peringkat 11. Publik sempat mendukung Fergie, ketika mampu mengangkat MU ke peringkat ke 2 pada musim keduanya, tapi musim selanjutnya langsung jatoh lagi ke peringkat 11. Posisi Fergie seakan di ujung tanduk ketika MU hanya mencapai peringkat 13 di musim 1989-1990. Di saat-saat seperti itulah, MU bangkit seakan-akan menolak isu-isu pemecatan "calon" pelatih jenius di masa depannya di MU ini. Dan hasilnya, Fergie terselamatkan berkat 1 Piala FA pada musim 1989-1990 yang menjadi piala pertamanya selama di MU. Berkat piala bersejarah itu, Fergie tetap bertahan dan dia bisa menjawab segala keraguan padanya pada saat2 awal musim dengan berbagai gelar sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Labsky FC AVX# 06

Labsky FC AVX# 06